MENULIS cerita pendek yang bagus tidak pernah mudah. Itu harus diterima sebagai takdir, dalam pengertian yang sama persis dengan orang-orang beriman memahami apa yang disebut takdir. Agar takdir penulisan anda menjadi lebih mudah, anda perlu menguasai beberapa keterampilan penting demi mengasah kemampuan bercerita.
1
Pertama-tama, anda perlu memperbaiki cara anda menulis kalimat. Kalimat adalah perangkat utama bagi anda
untuk mengekspresikan pemikiran, menyajikan cerita, dan membuat pembaca terpikat.
Anda perlu terampil
dalam membuat ekspresi yang jernih, efektif, dan elegan. Kalimat yang jernih
dan efektif mengharuskan pemahaman tentang struktur kalimat dan penggunaan
kata-kata yang tepat. Elegan bukan berarti kalimat anda berbunga-bunga; anda perlu
memahami alur dan ritme dan bagaimana menciptakan kesan tertentu dengan kalimat
anda.
Deskripsi
anda juga memerlukan kalimat-kalimat yang mampu memikat pembaca. Anda perlu menguasai
cara berbahasa deskriptif, menggunakan majas, memberi emosi, menghidupkan suasana,
mengkongkretkan konsep-konsep abstrak melalui kalimat-kalimat anda.
2
Imajinasi
dan kreativitas adalah dasar bagi
setiap cerita pendek yang menarik. Dan sebetulnya tidak hanya dasar bagi cerita pendek, imajinasi dan
kreativitas adalah dasar bagi keberhasilan hidup anda juga. Hidup anda tidak akan
menarik tanpa imajinasi dan kreativitas.
Salah satu cara
yang paling bisa diandalkan untuk merangsang imajinasi adalah "what
if". Anda bisa menggunakan
pertanyaan "what if" untuk
menggali banyak kemungkinan—menjangkau berbagai khayalan—dan mendorong pikiran
anda ke wilayah-wilayah yang berbeda dan tidak
terduga.
Misalnya
anda mengajukan pertanyaan: “Bagaimana jika seorang dosen sejarah menemukan
bukti bahwa salah satu tokoh terkenal dalam sejarah sebenarnya adalah penjahat kejam,
dan ia harus memutuskan untuk mengubah narasi sejarah dengan temuannya dan
menghadapi oposisi dari komunitas akademik atau berdiam diri saja demi keamanannya?”
Teknik ini memungkinkan anda menghasilkan premis yang tidak biasa, menciptakan konflik
yang unik, atau mengubah jalan cerita yang sudah dikenal.
3
Setiap
cerita adalah cerita tentang karakter. Dalam fiksi, karakter anda bisa manusia
(masih hidup atau sudah mati), hewan, iblis, boneka mainan, lampu jalan, tugu,
sebongkah batu, dan sebagainya. Apa pun karakter anda, buatlah ia menarik. Ciptakan
karakter yang kompleks, meyakinkan, dan pahami betul latar belakangnya. Kembangkan
kepribadian, motivasi, dan perubahan karakter sepanjang cerita. Dengan
memberikan kedalaman dan kompleksitas pada karakter, pembaca akan lebih peduli
dan terhubung dengan cerita yang anda tulis.
4
Dialog adalah
kesempatan bagi karakter untuk menyuarakan pemikiran dan perasaan melalui
mulutnya sendiri. Dialog yang baik memungkinkan pembaca memahami
karakter melalui kata-kata dan percakapan mereka. Dan dialog adalah salah satu bagian tersulit
dari penulisan fiksi. Anda harus menuliskan ujaran lisan dalam cara menarik,
terdengar natural dan realistis, seperti percakapan sehari-hari, tetapi
sebetulnya jauh berbeda dari obrolan sehari-hari.
Percakapan
sehari-hari bersifat acak, remeh-temeh, basa-basi, dan sebagian besar isinya tidak
penting, sementara dialog dalam fiksi hanya berisi hal-hal penting. Ia
menghidupkan karakter, memajukan plot, mengembangkan konflik, mempercepat jalannya
cerita, memperkuat suasana, mengungkapkan hubungan antarkarakter, dan
sebagainya. Dengan semua fungsi itu, dialog harus tetap terdengar alami. Itu tantangan
besar dalam penulisan dialog. Ketika dialog anda terasa kaku atau dipaksakan atau terdengar seperti pidato,
pembaca akan kehilangan minat
dan mungkin jengkel.
5
Deskripsi
yang kuat. Ini alat penting untuk membangun sebuah dunia yang hidup di benak pembaca. Kunci keindahan deskripsi ada pada detail. God
is the details, kata orang. Anda perlu menyajikan detail—tentu saja detail
yang relevan dengan cerita—untuk memperkaya deskripsi anda. Bagus atau buruk
deskripsi anda, menarik atau membosankan penggambaran anda, itu tergantung pada
cara anda menyeleksi detail dan menyajikannya.
Panduan
umumnya adalah gunakan detail sensorik. Libatkan indra penglihatan, penciuman,
pendengaran, pencecapan, dan perabaan dalam deskripsi. Deskripsi yang menarik
akan mampu melibatkan pembaca secara emosional, membangun kedekatan antara pembaca dan dunia
yang anda ciptakan, dan membuat pembaca seperti menyaksikan di depan mata
peristiwa demi peristiwa.
6
Apa
konfliknya? Konflik adalah alasan utama bagi cerita. Anda tidak mungkin mengharapkan
cerita anda disukai pembaca jika tidak ada konflik di dalamnya. Konflik bisa
internal bisa eksternal. Pertimbangkan cara anda memperkenalkan konflik dan
meningkatkannya sepanjang cerita berlangsung.
Konflik pada
karakter akan memberikan ketegangan pada pembaca. Ketika anda mampu membuat pembaca
merasakan ketegangan, anda berhasil membuat mereka punya alasan untuk
meneruskan membaca cerita anda.
Karena
itulah persyaratan utamanya karakter anda harus menarik. Pembaca tidak akan
peduli terhadap apa pun konfliknya jika karakter anda tidak menarik sebagai
tokoh cerita.
7
Proses
terpenting dari setiap penulisan adalah editing. Dalam editing anda menerapkan
semua pengetahuan yang anda miliki untuk menjadikan tulisan anda lebih baik.
Ketika menulis, anda bisa menulis secepat-cepatnya; ketika mengedit, anda harus
betul-betul cermat mempertimbangkan kalimat-kalimat anda, logika cerita,
ketepatan deskripsi, dialog, dan sebagainya.
Editing
adalah tindakan untuk menghasilkan versi terbaik cerita anda. Artinya, anda sendiri
harus tahu seperti apa versi terbaik cerita anda, dalam semua aspeknya: tema,
karakter, setting, dialog, pembukaan, penutupan, konflik, resolusi, dan semua
aspek detail lainnya yang mempengaruhi mutu cerita anda.
8
Bagi peminum
seperti Hemingway, mungkin menikmati cerita pendek ibarat menenggak wiski
dalam tegukan cepat. Tidak ada waktu untuk memikirkan perenungan yang
berlebihan. Pembaca harus
merasakan sensasinya
pada saat itu juga.
Artinya,
anda harus mempertimbangkan keringkasan bertutur dan kecepatan gerak cerita. Cerpen
biasanya berfokus pada satu momen dalam kehidupan karakter utama. Anda tidak punya
keleluasaan melantur atau mengembangkan kompleksitas dengan banyak subplot. Jika
anda membaca cerita pendek dan cerpen itu terasa melantur dan
berpanjang-panjang, kemungkinan besar cerita pendek itu tidak menarik.
9
Bacalah. Saran ini tetap harus disampaikan, bahkan kalaupun anda kurang senang membaca buku, sebab para penulis yang baik pada umumnya pembaca yang lahap.
Jika anda punya pendapat atau perspektif yang lain, sila menuliskannya di kolom komentar.[]
Bagaimana cara menentukan nama tokoh yang bagus untuk cerita?
ReplyDelete