MENULIS cerita pendek yang bagus tidak pernah mudah. Itu harus diterima sebagai takdir, dalam pengertian yang sama persis dengan orang-orang...

Sembilan Saran tentang Menulis Cerita Pendek


MENULIS cerita pendek yang bagus tidak pernah mudah. Itu harus diterima sebagai takdir, dalam pengertian yang sama persis dengan orang-orang beriman memahami apa yang disebut takdir. Agar takdir penulisan anda menjadi lebih mudah, anda perlu menguasai beberapa keterampilan penting demi mengasah kemampuan bercerita.


1


Pertama-tama, anda perlu memperbaiki cara anda menulis kalimat. Kalimat adalah perangkat utama bagi anda untuk mengekspresikan pemikiran, menyajikan cerita, dan membuat pembaca terpikat.


Anda perlu terampil dalam membuat ekspresi yang jernih, efektif, dan elegan. Kalimat yang jernih dan efektif mengharuskan pemahaman tentang struktur kalimat dan penggunaan kata-kata yang tepat. Elegan bukan berarti kalimat anda berbunga-bunga; anda perlu memahami alur dan ritme dan bagaimana menciptakan kesan tertentu dengan kalimat anda.


Deskripsi anda juga memerlukan kalimat-kalimat yang mampu memikat pembaca. Anda perlu menguasai cara berbahasa deskriptif, menggunakan majas, memberi emosi, menghidupkan suasana, mengkongkretkan konsep-konsep abstrak melalui kalimat-kalimat anda.


2


Imajinasi dan kreativitas adalah dasar bagi setiap cerita pendek yang menarik. Dan sebetulnya tidak hanya dasar bagi cerita pendek, imajinasi dan kreativitas adalah dasar bagi keberhasilan hidup anda juga. Hidup anda tidak akan menarik tanpa imajinasi dan kreativitas.


Salah satu cara yang paling bisa diandalkan untuk merangsang imajinasi adalah "what if". Anda bisa menggunakan pertanyaan "what if" untuk menggali banyak kemungkinan—menjangkau berbagai khayalan—dan mendorong pikiran anda ke wilayah-wilayah yang berbeda dan tidak terduga.


Misalnya anda mengajukan pertanyaan: “Bagaimana jika seorang dosen sejarah menemukan bukti bahwa salah satu tokoh terkenal dalam sejarah sebenarnya adalah penjahat kejam, dan ia harus memutuskan untuk mengubah narasi sejarah dengan temuannya dan menghadapi oposisi dari komunitas akademik atau berdiam diri saja demi keamanannya?”


Teknik ini memungkinkan anda menghasilkan premis yang tidak biasa, menciptakan konflik yang unik, atau mengubah jalan cerita yang sudah dikenal.


3


Setiap cerita adalah cerita tentang karakter. Dalam fiksi, karakter anda bisa manusia (masih hidup atau sudah mati), hewan, iblis, boneka mainan, lampu jalan, tugu, sebongkah batu, dan sebagainya. Apa pun karakter anda, buatlah ia menarik. Ciptakan karakter yang kompleks, meyakinkan, dan pahami betul latar belakangnya. Kembangkan kepribadian, motivasi, dan perubahan karakter sepanjang cerita. Dengan memberikan kedalaman dan kompleksitas pada karakter, pembaca akan lebih peduli dan terhubung dengan cerita yang anda tulis.


4


Dialog adalah kesempatan bagi karakter untuk menyuarakan pemikiran dan perasaan melalui mulutnya sendiri. Dialog yang baik memungkinkan pembaca memahami karakter melalui kata-kata dan percakapan mereka. Dan dialog adalah salah satu bagian tersulit dari penulisan fiksi. Anda harus menuliskan ujaran lisan dalam cara menarik, terdengar natural dan realistis, seperti percakapan sehari-hari, tetapi sebetulnya jauh berbeda dari obrolan sehari-hari.


Percakapan sehari-hari bersifat acak, remeh-temeh, basa-basi, dan sebagian besar isinya tidak penting, sementara dialog dalam fiksi hanya berisi hal-hal penting. Ia menghidupkan karakter, memajukan plot, mengembangkan konflik, mempercepat jalannya cerita, memperkuat suasana, mengungkapkan hubungan antarkarakter, dan sebagainya. Dengan semua fungsi itu, dialog harus tetap terdengar alami. Itu tantangan besar dalam penulisan dialog. Ketika dialog anda terasa kaku atau dipaksakan atau terdengar seperti pidato, pembaca akan kehilangan minat dan mungkin jengkel.


5


Deskripsi yang kuat. Ini alat penting untuk membangun sebuah dunia yang hidup di benak pembaca. Kunci keindahan deskripsi ada pada detail. God is the details, kata orang. Anda perlu menyajikan detail—tentu saja detail yang relevan dengan cerita—untuk memperkaya deskripsi anda. Bagus atau buruk deskripsi anda, menarik atau membosankan penggambaran anda, itu tergantung pada cara anda menyeleksi detail dan menyajikannya.


Panduan umumnya adalah gunakan detail sensorik. Libatkan indra penglihatan, penciuman, pendengaran, pencecapan, dan perabaan dalam deskripsi. Deskripsi yang menarik akan mampu melibatkan pembaca secara emosional, membangun kedekatan antara pembaca dan dunia yang anda ciptakan, dan membuat pembaca seperti menyaksikan di depan mata peristiwa demi peristiwa.


6


Apa konfliknya? Konflik adalah alasan utama bagi cerita. Anda tidak mungkin mengharapkan cerita anda disukai pembaca jika tidak ada konflik di dalamnya. Konflik bisa internal bisa eksternal. Pertimbangkan cara anda memperkenalkan konflik dan meningkatkannya sepanjang cerita berlangsung.


Konflik pada karakter akan memberikan ketegangan pada pembaca. Ketika anda mampu membuat pembaca merasakan ketegangan, anda berhasil membuat mereka punya alasan untuk meneruskan membaca cerita anda.


Karena itulah persyaratan utamanya karakter anda harus menarik. Pembaca tidak akan peduli terhadap apa pun konfliknya jika karakter anda tidak menarik sebagai tokoh cerita.


7


Proses terpenting dari setiap penulisan adalah editing. Dalam editing anda menerapkan semua pengetahuan yang anda miliki untuk menjadikan tulisan anda lebih baik. Ketika menulis, anda bisa menulis secepat-cepatnya; ketika mengedit, anda harus betul-betul cermat mempertimbangkan kalimat-kalimat anda, logika cerita, ketepatan deskripsi, dialog, dan sebagainya.


Editing adalah tindakan untuk menghasilkan versi terbaik cerita anda. Artinya, anda sendiri harus tahu seperti apa versi terbaik cerita anda, dalam semua aspeknya: tema, karakter, setting, dialog, pembukaan, penutupan, konflik, resolusi, dan semua aspek detail lainnya yang mempengaruhi mutu cerita anda.


8


Bagi peminum seperti Hemingway, mungkin menikmati cerita pendek ibarat menenggak wiski dalam tegukan cepat. Tidak ada waktu untuk memikirkan perenungan yang berlebihan. Pembaca harus merasakan sensasinya pada saat itu juga.


Artinya, anda harus mempertimbangkan keringkasan bertutur dan kecepatan gerak cerita. Cerpen biasanya berfokus pada satu momen dalam kehidupan karakter utama. Anda tidak punya keleluasaan melantur atau mengembangkan kompleksitas dengan banyak subplot. Jika anda membaca cerita pendek dan cerpen itu terasa melantur dan berpanjang-panjang, kemungkinan besar cerita pendek itu tidak menarik.


9


Bacalah. Saran ini tetap harus disampaikan, bahkan kalaupun anda kurang senang membaca buku, sebab para penulis yang baik pada umumnya pembaca yang lahap.


Jika anda punya pendapat atau perspektif yang lain, sila menuliskannya di kolom komentar.[]

1 comment:

  1. Bagaimana cara menentukan nama tokoh yang bagus untuk cerita?

    ReplyDelete