Bentuk yang paling jelas dari kekuatan biner adalah baik vs.
jahat, terang vs. gelap, jujur vs. culas, dan sebagainya. Dalam cerita yang
lebih halus, biner tidak selalu berarti "bertentangan secara ekstrem."
Ia bisa hadir dalam bentuk perbedaan yang memaksa setiap karakter untuk melihat
dunia dari perspektif lain atau menemukan hal baru dalam diri mereka sendiri.
Dalam cerita pendek “Good Country People” oleh Flannery O’Connor,
kita mendapati pertentangan antara karakter terpelajar dan tidak terpelajar. Di
sana, seorang perempuan dengan kaki palsu dan gelar PhD ditipu oleh seorang
penjual Alkitab yang tampak lugu.
Flannery O'Connor memanfaatkan pertentangan biner antara
intelektualitas dan keluguan untuk mengeksplorasi sisi lemah manusia, bahkan
ketika manusia itu sangat terpelajar dan merasa diri superior karena pendidikan.
Hulga, perempuan terpelajar itu, selalu berpegang pada prinsip-prinsip ilmiah, skeptis
terhadap keluguan orang-orang desa di sekitarnya, dan tidak percaya Tuhan. Dengan
tekat menggoda si pedagang Alkitab, seorang lelaki yang jauh lebih muda
darinya, dia sendirilah yang akhirnya tertipu.
Dalam posisinya yang superior itu, Hulga memiliki kelemahan
yang ternyata mudah dimanipulasi oleh si pedagang Alkitab. Flannery menata ceritanya
sangat rapi, memperkenalkan dan mengembangkan karakter secara halus, meningkatkan
konflik dan ketegangan secara alami, dan itu menjadikan klimaks dan ujung
ceritanya terasa realistis.
Apakah itu hanya bisa terjadi dalam fiksi? Tidak. Hal semacam
itu sering terjadi di kehidupan nyata. Di Indonesia, kita ingat seorang perempuan
terpelajar, ilmuwan sosial bergelar doktor, bisa terperangkap ke dalam dunia
irasional dan terpukau pada gagasan-gagasan musykil dari seorang penipu yang
mengaku diri guru spiritual dan sanggup melipatgandakan uang atau menyentuh apa
saja menjadi emas.
*
Dalam film, kita bisa mendapatkan contoh menarik pada Leon:
The Professional, yang mempertemukan Leon, seorang pembunuh bayaran, dengan
Mathilda, gadis kecil 12 tahun yang lugu dan mengalami trauma berat setelah
pembantaian semua anggota keluarganya. Kekuatan film ini ada pada dinamika
biner, yang menggambarkan hubungan kompleks di mana kedua karakter saling
mengisi kekosongan dan mengubah satu sama lain.
Léon dingin dan penyendiri; ia menemukan sisi manusiawi dan
kelembutan dengan kehadiran Mathilda. Mathilda, di sisi lain, belajar tentang
kematangan emosional, tetapi juga mulai menyentuh sisi gelap kehidupan.
Keduanya membawa perspektif berbeda, yang justru membuat mereka memahami
kekuatan dan kelemahan mereka masing-masing.
Film Léon berhasil membangun ketegangan yang tak
putus antara kedua karakter dengan sangat alami, dan secara pelahan mengubah
perspektif penonton tentang siapa yang perlu dilindungi dan siapa yang rentan.
Pada awalnya, kita mengira Mathilda adalah pihak yang rapuh—seorang gadis kecil
terperangkap dalam situasi berbahaya. Simpati kita langsung tertuju padanya.
Namun, dalam perjalanan cerita, kita menyadari bahwa Léon, yang pada awalnya
terlihat tangguh dan tanpa rasa takut, sebenarnya memiliki lapisan emosi dan
kerentanan yang membuatnya melemah, terutama ketika ia mulai peduli pada
Mathilda.
Inilah kekuatan cerita dengan dinamika biner yang baik: kita
tidak hanya melihat ketegangan antara mereka, tetapi juga mengalami perubahan
cara pandang terhadap mereka. Ketika kedua karakter mulai mengungkap kelemahan
dan kebutuhan tersembunyi masing-masing, kita membangun ikatan yang kuat dengan
mereka dan memaknai ulang hubungan mereka.
*
Ada banyak novel yang mengeksplorasi tema pertemuan dua
karakter biner dengan perkembangan hubungan yang rumit. Di bawah ini adalah beberapa
di antaranya.
The Remains of the Day, novel mengesankan karya
peraih Nobel Sastra Kazuo Ishiguro, membawa kita pada hubungan rumit antara Stevens,
kepala pelayan Inggris yang kaku dalam menjalankan protokol, dan Miss Kenton, wanita
yang lebih terbuka dan emosional. Naik-turunnya emosi di antara mereka menciptakan
ketegangan yang berkembang sepanjang cerita. Miss Kenton mencoba menjebol
kebekuan Stevens, sementara Stevens bertahan dalam kekakuan dan menyembunyikan
rapat-rapat perasaannya. Dalam perbedaan itu, mereka saling mempengaruhi dalam
cara yang halus dan menyentuh.
To Kill a Mockingbird, karya Harper Lee, mempertemukan
Scout Finch, gadis kecil yang penuh rasa ingin tahu, dan Atticus Finch, ayah
yang bijak dan tegas. Scout melihat ayahnya sebagai tiang moral dan sosok yang
tangguh. Namun, perjalanan waktu dan pertemuan mereka dengan ketidakadilan yang
terjadi di sekitar mereka menyadarkan Scout bahwa ayahnya juga memiliki kelemahan
dan terombang-ambing dalam dilema moral. Hubungan ayah-anak ini menunjukkan
bagaimana perbedaan usia dan pengalaman hidup menciptakan ketegangan, tetapi
juga memungkinkan pembelajaran dan saling pengertian.
One Hundred Years of Solitude, oleh Gabriel
García Márquez, menghadirkan banyak tokoh dengan elemen biner. Salah satu yang
menarik adalah pasangan José Arcadio Buendía, yang berpikiran ilmiah dan logis,
dan istrinya, Úrsula Iguaran, perempuan bijaksana yang mengandalkan intuisi dan
mematuhi tradisi. Konflik batin, cinta, dan perbedaan pandangan antara mereka
mencerminkan pertemuan antara rasionalitas dan spiritualitas, yang terus berlangsung
di sepanjang kisah keluarga mereka.
Of Mice and Men, oleh John Steinbeck, adalah novel
tipis yang menceritakan persahabatan antara dua karakter biner George dan
Lennie. George kecil dan cerdas; Lennie besar dan kuat, tetapi kecerdasannya terbatas.
Di permukaan, George adalah pelindung, tetapi Lennie, dengan kepolosan dan
keterbatasannya, berperan penting dalam kehidupan George. Hubungan mereka
mengandung ketegangan terus-menerus karena dunia di sekitar mereka keras dan
tidak mengerti sifat biner yang mengikat mereka.
Madame Bovary, karya Gustave Flaubert, mempertemukan karakter yang
sangat kontras, ialah suami-istri Emma dan Charles Bovary. Emma merindukan kemewahan,
petualangan, dan kehidupan yang lebih bergairah. Itu semua tidak mungkin
dipenuhi oleh Charles, seorang dokter desa yang polos, sederhana, dan menjalani
hidup apa adanya. Kontras di antara mereka memperlihatkan bagaimana perbedaan
mendasar dalam harapan dan cara memandang hidup bisa menghancurkan hubungan dan
menimbulkan penderitaan.
*
Dalam cerita pendek, kita akan menjumpai pertemuan
karakter-karakter biner pada beberapa contoh berikut:
Hills Like White Elephants, oleh Ernest Hemingway,
menggambarkan ketegangan antara dua karakter, seorang pria Amerika dan seorang
wanita bernama Jig, yang berbicara di sebuah stasiun kereta tentang keputusan
besar (yang tidak disebutkan langsung, namun tersirat sebagai aborsi). Pria itu
cenderung logis dan mencoba mempengaruhi Jig untuk mengikuti kemauannya, sementara
Jig bergulat dengan perasaan, harapan, dan keraguan. Hemingway menyusun cerita dalam
dialog yang memperlihatkan ketegangan emosional yang meningkat tanpa mengungkap
secara langsung apa masalah utama yang sedang mereka perdebatkan.
Cathedral, oleh Raymond Carver. Cerita ini menyoroti
hubungan yang berkembang antara seorang pria yang skeptis dan seorang pria
tunanetra yang penuh empati. Di awal cerita, sang narator merasa terganggu oleh
kedatangan Robert, pria tunanetra yang merupakan teman istrinya. Ketegangan yang
muncul dari prasangka dan ketidaknyamanan awal berujung pada pengalaman yang
membuka wawasan bagi narator, yang menjadikannya lebih menerima dan menyadari emosi
yang selama ini ia hindari.
Mr. Know All (Si Pintar), oleh William Somerset
Maugham, mempertemukan dua karakter biner, Mr. Kelada yang ramah, penuh percaya
diri, dan suka mendominasi percakapan, dengan narator yang pendiam dan kurang
senang terhadap orang seperti Mr. Kelada. Dan, sial bagi narator, mereka berada
di satu ruangan dalam kapal. Ia mengembangkan berbagai prasangka buruk tentang
Mr. Kelada dan senang sekali ketika lelaki itu kalah dalam taruhan. Namun, rupa-rupanya
Mr. Kelada sengaja kalah, dan ia melakukannya demi menjaga martabat seorang
perempuan bernama Mrs. Ramsay. Pertemuan biner ini mengungkap bahwa prasangka
awal sering kali menutupi kompleksitas dan kebaikan yang tersembunyi dalam diri
seseorang.
*
Anton Chekhov adalah penulis cerita pendek yang sangat ahli
dalam menggarap kekuatan biner. Dalam
cerpennya Love, ia menggambarkan cinta yang kompleks, penuh ilusi, dan
penuh kontradiksi melalui hubungan antara si "aku" dan Sasha.
Narator, seorang intelek yang melihat gambaran ideal tentang cinta pada Sasha,
pelahan-lahan menyadari realitas bahwa gadis pujaannya itu berkebalikan dari
apa yang ia idealkan.
Cerpen ini mengisahkan, dalam cara menakjubkan, tabrakan
antara apa yang ada dalam pikiran dan apa yang dijumpai dalam kenyataan. Sasha
yang muda dan cantik membuat narator harus berulang kali menulis surat untuknya.
Setiap kali membaca ulang surat yang ditulisnya, ia merasa bahwa kalimat-kalimatnya
kurang puitis, kurang layak, atau ada yang keliru. Dengan kata lain, ekspresi
cintanya kurang memadai untuk keagungan Sasha.
Ketika versi “paling sempurna” dari suratnya ia kirimkan ke Sasha,
gadis itu membalasnya dalam satu kalimat yang acak-acakan, dengan dua kesalahan
penulisan, dan ditulis dalam huruf besar-besar.
Siksaan berikutnya adalah kunjungan ke rumah Sasha, bertemu
dengan orang-orang dari keluarga bersahaja, dengan ekspresi-ekspresi kasar, dengan
tingkah laku dan kebiasaan yang bagi si narator sering terlihat tidak masuk
akal. Tapi hubungan mereka berlanjut ke pernikahan.
Dalam fase ini, narator menyadari bahwa istrinya betul-betul
tidak memiliki kedalaman, tanpa kecerdasan, dan hanya tertarik pada hal-hal
sepele: dekorasi rumah, koleksi perangko, dan segala hal remeh yang kontras
dengan visi idealnya. Dan perempuan itu mengunyah makanan dengan mengeluarkan bunyi
yang memperlihatkan bahwa ia sedang makan.
Namun, narator memaafkan semua kekurangan istrinya itu, dalam
nada pasrah di bagian penutup cerita:
Aku memaafkan semuanya hampir tanpa
sadar, tanpa kesulitan, seolah-olah kesalahan Sasha adalah kesalahanku, dan
banyak hal yang akan membuatku meringis di masa lalu kuterima dengan lembut dan
gembira. Penjelasan untuk semua penerimaan ini terletak pada cintaku kepada
Sasha, tetapi apa penjelasan tentang cinta itu sendiri, aku benar-benar tidak
tahu.
Kita melihat dalam cerpen itu bagaimana ketegangan antara
imajinasi si “aku” dan kenyataan tentang Sasha telah membentuk perjalanan emosi
yang kompleks pada karakter utama. Dalam hal ini, dinamika biner bisa menjadi
fondasi cerita yang kuat karena ia memicu refleksi, menguji batas pandangan
hidup, atau membawa kita pada pertanyaan filosofis yang lebih besar.
*
Jadi, pertemukan karakter-karakter biner dalam cerita anda. Sebab,
begitulah sebenarnya esensi kehidupan bersama. Kita akan selalu berhadapan
dengan karakter biner. Kita bertemu, berbagi ruang, berinteraksi, dan terkadang
harus bekerja sama dengan orang-orang yang nilai, pandangan, atau
kepribadiannya berlawanan dengan kita. Perbedaan-perbedaan itu sering menghadirkan
kesulitan, tetapi juga memberi kita kesempatan belajar yang tak mungkin kita
dapatkan seorang diri.
Dalam sebuah cerita, pertemuan karakter-karakter biner ini akan menciptakan ketegangan alami. Ketika dua karakter yang berbeda pandangan hidup bertemu dan saling menguji, ada elemen ketidakpastian di dalamnya—atau ada keajaiban. Mereka mungkin tetap berbeda, tetapi dalam perjalanan itu, ada sisi lain dari masing-masing yang pelahan-lahan terkuak. Ia akan mengupas, selapis demi selapis, bagian tersembunyi dari diri, dan itu bisa terjadi melalui kehadiran sosok yang berbeda.
Selamat menulis. Semoga tulisan anda semakin bagus dan mengesankan.
Salam,
A.S. Laksana
---
Numpang beriklan, ya. Siapa tahu anda ingin memperdalam kecakapan menulis, beberapa ebook panduan ini, saya yakin, akan membantu anda--tentang Menulis Cerpen, Menciptakan Karakter, dan Mengajarkan penulisan kepada anak-anak. Ebook menulis
cerpen berisi semua materi yang saya ajarkan di kelas "Penulisan
Cerpen". Begitu juga ebook "Menciptakan Karakter". Keduanya
memberikan pengetahuan yang mudah dipahami dan latihan sesuai topik yang
dibicarakan. Jadi, itu serupa dengan kelas mandiri. Adapun ebook "Pelajaran Menulis untuk Siswa SD" saya tulis karena rasa cinta kepada anak-anak. Mereka perlu belajar menulis agar tumbuh lebih sehat. Sila klik di sini. |